PEMILUKADA 2010
Kamis, 05 Agustus 2010 , 10:06:00
Diduga Ada Money Politic
PDIP Lapor Pelanggaran Pilkada
AMURANG – Dugaan praktek money politic di Pilkada di Minsel mulai mencuat. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) melalui Fraksi PDIP di DPRD Minsel serta tim kampanye Cabup Farry Freyke Liwe dan Frangky Wongkar (Lingkar Jo) melaporkan dua kandidat lain ke Panwas Minsel. “Bukan karena perbedaan suara, yang dilapor tapi ini dugaan terjadi money politic. Kami hanya ingin mencari hasil Pilkada yang benar-benar sesuai dengan proses demokrasi yang ada sekarang ini,” ujar tim kampanye yang juga ketua Fraksi PDIP Rommy Pondaag, didampingi Sekretaris Boy Tumiwa bersama Tim Kampanye Sandra Rondonuwu dan Margo Tawas.
Menurut Pondaag, sesuai dengan hasil pleno mereka di Sekretariat PDIP, pelaporan dugaan pelanggaran Pemilu dilakukan nomor urut empat AGK-FER dan nomor urut lima PanTas. “Kami punya bukti lengkap, pasangan ini membagi uang pada masyarakat. Apalagi saksi kami baik yang memberi maupun yang menerima siap untuk bersaksi,” jelasnya yang belum mau membeberkan siapa saksi yang dimaksud.
Sementara itu Kawatu yang dihubungi secara terpisah membantah hal tersebut. “Saya ingin menang dengan terhormat, kalau dikatakan ada pembagian seperti yang dilaporkan tadi tidak. Saya tidak punya sembako apalagi uang,” bantahnya.
Di sisi lain Kawatu bangga dengan pesta demokrasi yang ada sekarang ini, apalagi masyarakat sudah bisa menilai bagaimana berpolitik yang baik. “Jadi saya tidak pernah ada instruksi seperti itu atau menyuruh memberi uang,” tegasnya.
Anggota Panwas Minsel Maxi Egeten SIP MSi berjanji Panwas akan melakukan pleno untuk menindaklanjuti laporan tersebut. Yang terpenting datanya harus akurat, supaya ketika diajukan ke pihak kepolisian sampai ke kejaksaan apalagi di MK harus benar-benar falid.
Diduga Ada Money Politic
PDIP Lapor Pelanggaran Pilkada
AMURANG – Dugaan praktek money politic di Pilkada di Minsel mulai mencuat. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) melalui Fraksi PDIP di DPRD Minsel serta tim kampanye Cabup Farry Freyke Liwe dan Frangky Wongkar (Lingkar Jo) melaporkan dua kandidat lain ke Panwas Minsel. “Bukan karena perbedaan suara, yang dilapor tapi ini dugaan terjadi money politic. Kami hanya ingin mencari hasil Pilkada yang benar-benar sesuai dengan proses demokrasi yang ada sekarang ini,” ujar tim kampanye yang juga ketua Fraksi PDIP Rommy Pondaag, didampingi Sekretaris Boy Tumiwa bersama Tim Kampanye Sandra Rondonuwu dan Margo Tawas.
Menurut Pondaag, sesuai dengan hasil pleno mereka di Sekretariat PDIP, pelaporan dugaan pelanggaran Pemilu dilakukan nomor urut empat AGK-FER dan nomor urut lima PanTas. “Kami punya bukti lengkap, pasangan ini membagi uang pada masyarakat. Apalagi saksi kami baik yang memberi maupun yang menerima siap untuk bersaksi,” jelasnya yang belum mau membeberkan siapa saksi yang dimaksud.
Sementara itu Kawatu yang dihubungi secara terpisah membantah hal tersebut. “Saya ingin menang dengan terhormat, kalau dikatakan ada pembagian seperti yang dilaporkan tadi tidak. Saya tidak punya sembako apalagi uang,” bantahnya.
Di sisi lain Kawatu bangga dengan pesta demokrasi yang ada sekarang ini, apalagi masyarakat sudah bisa menilai bagaimana berpolitik yang baik. “Jadi saya tidak pernah ada instruksi seperti itu atau menyuruh memberi uang,” tegasnya.
Anggota Panwas Minsel Maxi Egeten SIP MSi berjanji Panwas akan melakukan pleno untuk menindaklanjuti laporan tersebut. Yang terpenting datanya harus akurat, supaya ketika diajukan ke pihak kepolisian sampai ke kejaksaan apalagi di MK harus benar-benar falid.
Komentar
Posting Komentar