Postingan

Menampilkan postingan dari Februari 22, 2011

Musrenbang Amurang KJ

Gambar
AMURANG, beritaminsel--Ketua BPD Desa Kilometer Tiga Teddy Ruasey mempertanyakan hasil Musrenbang Kecamatan Amurang pekan kemarin. Pasalnya, tidak ada hasil pasti soal Musrenbang Kecamatan Amurang. Parahnya lagi, kehadiran narah sumber seperti Ketua DPRD Minsel Boy Tumiwa, Bappeda, Dinas PU dan BPM-PD serta Camat Amurang Andre Winowatan, SSTP MSi justru kurang semangat. ''Saya pertanyakan kenapa Musrenbang Amurang tidak ada hasilnya. Untuk usulan anggaran dalam rangka pembangunan tahun 2012 pun tidak ada. Kesimpulannya pun tidak ada. Sampai kami pulang ke desa pun tidak ada kesimpulan.Olehnya, warga Amurang pertanyakan nilai jual dari Musrenbang Kecamatan Amurang,'' kata Ruasey ketika menghubungi beritaminsel kemarin. Menurut Ruasey, Bupati Minsel Tetty Paruntu harus mengecek kenebaran diatas. Dan memang, hal diatas sangat benar.Sebab, saat pelaksanaan Musrenbang justru terjadi debat antar warga, hukum tua dan nara sumber seperti Ketua DPRD MInsel. ''Bagaim

Warga Desak Polres Minsel Tangkap Pemilik Koperasi MPM Jakarta

Gambar
AMURANG, beritaminsel--Ternyata sudah sekitar 700-an warga Minsel yang jadi korban atas ulah Koperasi MPM asal Jakarta. Pasalnya, sejak berada di Minsel akhir tahun 2010 sudah banyak warga yang jadi korban dengan iming-iming mendapat uang lebih besar. Pasalnya, nasabah/warga hanya menyetor dengan angka bervariasi. Bahkan, hanya senilai Rp 100 sampai Rp 150 ribu. Nasabah yang direkrut PT MPM akan mengembalikan dengan uang yang cukup banyak. Tak sedikit, warga Minsel yang langsung tergiur dengan ulah para staf Koperasi MPM asal Jakarta itu. Merasa kalau ternyata Polres Minsel telah mengetahui hal diatas, langsung meminta agar pihak Polisi segere menangkap oknum-oknum yang mengastanamakan Koperasi MPM yang beropearsi di Minsel. ''Kami desak, agar supaya Polres Minsel langsung menindak dengan tegas Koperasi MPM tersebut. Sebab, ternyata Koperasi MPM asal Jakarta tersebut tidak memiliki Badan Hukum. Memang, awalnya kami tidak curiga. Saat mereka masuk (door to door) ke rumah-ru

Kohdong: Pemkab Minsel Harus Ciptakan Hutan Kota

Gambar
AMURANG, beritaminsel–Amurang, ibukotanya Kabupaten MinahasaSelatan (Minsel) sudah sepantasnya memikirkan pembuatan Hutan Kota. “Mengingat Amurang cukup dekat dengan pesisir pantai, rawan akan abrasi,”ucap Setly Kohdong SH, Anggota DPRD Minsel kepada sejumlah media diruang kerjanya kemarin. Dikatakan Kohdong, bahwa hutan kota juga berfungsi untuk menjaga cuaca global yang semakin memanas (global warming), dengan begitu juga berfungsi sebagai daerah resapan air, jelas Kohdong seraya mengatakan hutan kota ini menambah nilai etetika Kota Dodol (sebutan Amurang), juga disitu Pemerintah daerah dapat menciptakan keseimbangan alam, ungkap Kohdong selaku Ketua Komis IDPRD Minsel ini Menurut dia, anggaran hutan kota itu tidak memakan biaya besar, karena di Amurang masi banyak tanah negara, dan bibit pohon-pun ada di Dinas Kehutanan, ”Jadi saya kira semua pihak setuju dengan progrm tersebut,” ujar Kohdong ambil menambahkan Dinas Kehutanan Minsel, dapat menterjemahkan usulan ini, tambahnya

DBD Ancam Minsel

Gambar
AMURANG, beritaminsel--Demam Berdara Dengue (DBD) belum akan hilang dari Kabupaten Minsel. Bahkan, ada beberapa desa di Minsel yang terindikasi memiliki banyak nyamuk. Bahkan,kedua desa tersebut kini menjadi Pilot Projek Global Fun dari Jakarta. Kedua desa dimaksud adalah Desa Kilometer Tiga dan Ranoketang Tua. Keduanya juga berada di Kecamatan Amurang. Dua desa ini menjadi lokasi Global Fun untuk menangkap nyamuk. ''Ya, dua desa tersebut menjadi perhatian pemerintah pusat. Bahkan, dua desa ini kini menjadi laboratorium instansi terkait untuk menangkap nyamuk. Banyak nyamuk dengan jenis berbeda ditangkap oleh petugas yang sudah disiapkan diatas. Memang ada banyak jenis nyamuk yang menjadi tujuan untuk ditangkap. Dari puluhan nyamuk yang ditangkap,hasilnya hanya satu atau dua nyamuk yang langsung di bius untuk selanjutnya di lakukan operasi. Sementara nyamuk lainnya dimatikan,'' ujar Kepala Dinas Kesehatan Minsel dr Tommy Kawengian kepada beritaminsel kemarin. Lan

Memprihatinkan Kondisi Jalan Amurang-Touluaan, Pemprov Sulut Diam

Gambar
AMURANG, beritaminsel--Kondisi jalan Trans Amurang-Touluaan (Tombatu) kian lama semakin memprihatinkan. Lebih para lagi, Pemprov Sulut yang menjadi tanggungjawab atas jalan tersebut sepertinya hanya diam seribu bahasa. Bahkan, kondisi jalan pemprov ini semakin hancur. Seperti diketahui, akhir-akhir ini curah hujan di Minsel dan Sulut pada umumnya tidak merata. Akibatnya, jalan Trans Amurang-Touluaan semakin hancur. Herannya lagi, Pemprov Sulut tak mau tahu dengan kondisi jalan yang menghubungkan antara Kabupaten Minsel dan Mitra. ''Sepertinya,Gubernur Sulut DR SH Sarundajang dan Wakil Gubernur Drs Djouhary Kansil, MSi tidak melihat kondisi jalan ini. Sehingga, kedua top eksekutif Pemprov Sulut belum menindaklanjuti dengan perbaikan. Malahan, setiap hujan tiba, para pengendara yang selalu pulang-pergi melewati jalan ini justru harus waspada. Jalan sudah makin hancur. Tetapi, Pemprov Sulut tutup mata,'' ujar Ketua BPD Kilometer Tiga Kecamatan Amurang Teddy Ruasey ket

Jalan Depan SMAN I Amurang Penuh Becek

Gambar
AMURANG, beritaminsel - Hujan yang mengguyur Amurang Senin (21/02/2011) menyebabkan air dari saluran drainase pinggir Jalan Trans Sulawesi masih meluap ke badan jalan hingga Selasa (22/02/2011) di Kelurahan Bitung Amurang. Pantauan Tribun Manado, air tepat di depan SMA Satu Amurang tersebut, mengalir dari drainase yang sudah tertimbun tanah di bagian kiri jalan melintasi badan jalan Trans Sulawesi ke drainase ke sebelah kanan jalan. Jerry warga Bitung mengatakan, kondisi ini seperti sudah biasa terjadi kala hujan. Tetapi genanngannya semakin parah lagi terjadi, ketika saluran parit tertimbun tanah. "Memang sudah sering, tetapi sejak truk pengangkut tanah dari atas gunung lewat lorong sebelah SD GMIM Bitung, tanahnya sering jatuh di parit maka lebih tebal lagi timbunan tanah itu, akibatnya air semakin sering meluap," ungkapnya. Kata Jerry, bukan hanya itu saja. Tanah yang jatuh juga sudah sampai di badan jalan Trans Sulawesi dan belum pernah dibersihkan, baik pemeri