Postingan

Menampilkan postingan dengan label puisi

COELACANTH LATIMERIA MENADOENSIS BLUES

Karya : Fredy Sreudeman Wowor Qita saksikan Coelacanth Tarjarat jaring liat komodifikasi Dalang jepretan kamera digital Di lembar depan koran pagi Yang ta baca deri sei pa Nanda Coelacanth, Ikang purba lebe tua deri dinosaurus— Reptil telengas yang tla menghantui qita-qita Deri layar lebar Twenty One Hingga layar kaca di huk kamar kos Saharga lima pulu ribu pera Coelacanth, Ikang deri 70 sampe 300 juta taong yang lalu Skarang manggalepar di ujung moncong Para birokrat yang so bagabu-gabu Mobeking Coelacanth jadi maskot Sumungkul para tamu World Ocean Conference Coelacanth, Raja Lao orang-orang pante ja bilang Tapanggang bara api ambisi politik Jadi ikang WOKU di atas meja Waktu rapat di gedung DPRD Coelacanth tak pernah mati, kata Pitres Coelacanth tak pernah mati bagimana, ta mo tanya Kalu sampe ini hari, Ada batruk-truk batu gunung Ada batruk-truk paser deng karikil Ada batruk-truk tana domato Dorang pake tambung tu pante manado Mo jadi fondasi,kata Fo

BLUE COMPLEX SCHIZOPRENIAC BLUES

Bauni Asia Carera Bakucuki di atas meja kantor Pa Sebax pe komputer Beking qta bapikir Kalu tonteng deng bombeng Bole jadi komoditi Apalagi yang tasisa Dari privasi satu pribadi ? So nyanda ada, sayang ! Ngoni bayangkan jo Orang bakasta di Amrik Torang dapa haga di sini Waseng Alfen sampe tatoki Di kadera pe tampa pegang Saking tagang greenhill suru basorong Tommy bontet yang pura-pura tasono Di lante Himaju Sastra Indonesia taong 2000 Tatawa tangisi-ngisi Eskol soso di panta inga pa Ido waktu viadolorosa Bencong kore di lubang poloi Azis yang kage tasopu dari ruang BKK bilang Tuangampung baru klar sombayang kwa Lantas pigi deng base’but Cuma Ie’Ladore Tu nyanda pusing Baloco brapa aer Di muka pintu studio Teater Kronis Pemai lei ini lakilaki Qta bilang pa Kuts Bawolod pake gaya kodo !   Fredy Sr. Wowor

DEMIKIAN SABDA MESSIAH

I Aku tidak mengajar kepatuhan Seperti para guru di masa lampau Apalagi akan membiarkan kalian hidup Mengangkat hidung dengan jubah perhambaan Layak seekor cecunguk di belakang tuannya Aku justru menginginkan pemberontakan Dari setiap jiwa yang mengharapkan kebebasan Sebab apabila kalian tetap bersitegar Meyakini penderitaan sebagai suratan sang kuasa Serta percaya kesengsaraan adalah takdir insani Maka aku akan memburumu dengan kutukan Dan celakalah kalian keturunan penelut Wahai putra-putri pingitan ibu pertiwi Kalian yang menutup mata terhadap kebenaran Kepadamu akan dibawakan selalu beban kesusahan ! II Aku melihat penindasan Merajalela di atas tanah air ini Subsidi bagi rakyat dicabut pemerintah Bahan Bakar Minyak Mahal Masih pula dihilangkan dari pasaran Listrik di pedesaan digilir terus-menerus Untuk konsumsi sepihak pabrik-pabrik asing di perkotaan Dan aku pun mendengar ratapan kelu Anak negeri keturunan rakyat pekerja Tentang mahalnya biaya pendidikan Serta gerutu ibiu-

BUGENVIL BALLAD

Bugenvil ungu mekar di pinggir jalan Bunganya membusuk jatuh berhari kemudian Seorang lelaki menyapu sisanya ke bawah pelataran Fredy Sr. Wowor

KACANG HAI DARI MASA KANAK

(Sebait Puisi Penawar Kewarasan) HAIKU HAIMU HAIKITA HAIHAI Fredy Sr. Wowor

SEPUCUK DEDAUNAN DI PAGI ITU

Sepucuk dedaunan di pagi itu Jatuh berguguran di sela kibasan Kelepak sepasang burung gereja Sebutir embun terserak ditelan bumi Fredy Sr. Wowor

HUJAN DERAS MALAM TADI

Hujan deras malam tadi Membikin rindang hujauan pepohonan Dan aku lihat sisanya Mengaliri kelokan di sebatang ilalang Fredy Sr. Wowor

THE NATURE STRIKE BACK

When the sun burn All the thing down here The nature strike back When the earth quake And turn everything up side down The nature strike back When the big tornando wretch everything To the midle of no where The nature strike back When the great tsunami take everything To the deepest part of the sea The nature strike back The nature strike back And we meet our last day in the world The day when the world’s end Fredy Sr. Wowor

THUS SPOKEN THE MESSIAH I

I do not teach you to obey the ruled Like those preachers in the past Especially to let you acted like an orphan Those who’s been persecute in to slavery I have these things to tell you I command you to fight against the tyrant I command you to fight for your freedom I command you to be on your own But for those who fainthearted Those who does not keep my words Curse will come as a snare Those who’s been kneel down Yet close his eyes on this fetter You will have misfortunes and plagues The burden will condemn on your back Fredy Sr. Wowor

JELHAUS BLUES

Di sini Duka bananah Mangguruh resah nyayatkan sirip Sirip sepi maut di sini Ada mar nyanda Ada yang parduli Nyanda ada Nyanda Nda Fredy Sr. Wowor

CAP TIKUS BLUES

Cap tikus Satu sloki tong minum Bersi darah Cap tikus Satu grem tong minum Tamba darah Cap tikus Satu glas tong minum Nae darah Cap tikus Satu botol tong minum Tumpa darah Cap tikus Satu gelon tong minum Abis darah Adoh, Tukang batifar lei tu dapa toreba ! Fredy Sr Wowor

puisi

SELALU MENUNGGU aku selalu bertanya apakah aku pecinta sejati,,, aku sempat berpikir apakah aku bisa dicintai,,, aku berharap aku bisa dicintai,,, aku selalu meminta cinta sejati dari TUHAN,,, sekarang aku hanya bisa menunggu dan mencari cinta sejati,, akankah aku bisa temukan cinta sejati,,, akankah aku bisa ditemukan oleh cinta sejati,,, aku hanya bisa menunggu.. I always ask if I was a true lover,,, I was thinking if I could be loved,,, I wish I could be loved,,, I always ask for a true love of the LORD,,, now I just have to wait and find true love,, would I be able to find true love,,, I would be found by true love,,, I just have to wait .. By…rolly barakati