Postingan

Menampilkan postingan dari Maret 25, 2011

Apa Yang Dibuat di 100 Hari Kepemimpinan PANTAS ?

Gambar
Ir Terry M Frans, MSi AMURANG, beritaminsel--Setelah dilantik Gubernur Sulut Dr SH Sarundajang kepada Christiany Eugenia Paruntu (CEP) sebagai Bupati dan Drs Sonny Frans Tandayu sebagai Wakil Bupati tanggal 14 Desember 2010. Maka, memasuki 100 hari kepemimpinan jargon PANTAS (Paruntu-Tandayu) ini langsung disikapi kalangan warga Minsel. Termasuk, mantan Ketua Panwaslukada Minsel Ir Terry M Frans, MSi. ''Ya, memasuki 100 hari kepemimpinan Bupati Tetty Paruntu dan Wakil Bupati Drs Sonny F Tandayu. Apa saja yang mereka lakukan, format apa yang mereka jalankan. Menurutnya, dari amatan yang ada sekarang bahwa semuanya jalan ditempat. Ingat, Rabu (23/3) besok adalah 100 hari kepemimpinan CEP-SFT di Minsel. Namun, sepertinya semuanya berjalan ditempat,'' kata Terry ketika berbincang-bincang dengan wartawan website Berita Minsel Selasa (22/3) kemarin di Kantor Bupati. Kata Terry, jujur saja saya ingin bertemu dengan Bupati Tetty Paruntu, dalam rencana pertemuan diatas

Kadis Perkebunan Terancam di PTUN-kan 14 Perusahaan

Gambar
Kepala Dinas Perkebunan Minsel, Imanuel Tapang, SP AMURANG, beritaminsel--Sebanyak 14 perusahaan di Minsel telah siap melayangkan gugatan terhadap Kepala Dinas Perkebunan Minsel Imanuel Tapang, SP. Pasalnya, ke-14 perusahaan (kontraktor, red) yang sementara melakukan pekerjaan di instansi ini langsung diberhentikan. Akibatnya berimbas pada rencana gugatan. Bukan hanya itu saja, ke-14 perusahaan telah mempersiapkan 4 pengacara dari Manado. Dari keterangan yang diperoleh wartawan media online Berita Minsel Jumat (25/3) kemarin, bahwa tanggal 12 Januari 2011, waktu itu Kepala Dinas Perkebunan Minsel Ir Izaac Habibuw menerbitkan SPK (Surat Perintah Kerja) kepada 14 Perusahaan. Dimana, ke-14 perusahaan ditunjuk untuk mengerjakan pekerjaan melalui PL dengan anggaran Rp 2 miliar. Namun demikian, DIPA dan DPA justru belum keluar. ''Merasa kalau kami (14 perusahaan, red) telah dirugikan oleh Kadis Perkebunan Imanuel Tapang, SP. Padahal, kami sudah dan sementara melaksanakan pek

Mononimbar : Minta Aparat Tutup PETI

Gambar
AMURANG, beritaminsel – Sianida atau mercuri dari Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di desa Tokin, Kecamatan Motoling Timur dapat dikatakan pembunuh misterius tanpa ujung, yang terus meyebar ancaman  khususnya di Amurang raya. untuk itulah saya sebut Peti lebih jahat dari Tsunami. Demikian dikatakan Wiliam ‘Baba’ Mononimbar, Ketua LSM BM Tenar (Baisan Muda Teguh Bersinar) Minsel “Kami memintakan pihak Pemkab Minsel dan Kepolisian agar menertibkan Peti di Tokin yang sering meresahkan kami warga Amurang,” tukasnya Baba, didampingi Berty Setlight Bayangkan ribuan masyarakat Amurang raya dan sekitarnya bergantung pada air bersih yang nota bene berasal dari sungai ranoyapo, terancam tercemar racun mercuri akibat aktifitas Peti itu. Kalau tsunami ada peringatan terlebih dahulu dan atau dapat mengungsi ditempat yang lebih tinggi, ungkapnya Apabilah aparat belum juga dapat menertibkan aktifitas Peti, maka kami tak segan-segan bertindak dengan cara kami sendiri dan tentunya lokasi ta

Warga Lopana ‘Serbu’ PLTD Minta Proyek Dihentikan

Gambar
Lolowang : Menimbulkan Kebisingan, dan ganggu Peribadatan AMURANG, beritaminsel – Warga yang tinggal di Desa Lopana Satu, Kecamatan Amurang Timur, mengeluhkan bahakan secara tegas menyatakan proyek penambahan mesin Diesel Silent sebanyak 22 unit dalam Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Lopana, agar segera dihentikan. “Mesin-mesin tersebut menimbulkan kebisingan sehingga mengganggu ketentraman kami warga, apalagi saat peribadatan sangat membuat kami tidak betah karena salah kaprah dengan tutur kata kami, tertutup suara bising PLTD itu,” ujar Alfrets Lolowang, Ketua BPD Desa Lopana satu, kepada Berita Minsel, Kamis (24/3) kemarin.. Lolowang, yang didampingi Hukum Tua (Kumtua) Lopana satu Fredy Tambayong saat melakukan demo damai dikantor PLTD Lopana, dengan jajaran PLTD membicarakan terkait keluhan tersebut. Bukan hanya itu, karena sering menimbulkan kebisingan, ada warga yang terkena penyakit jantung diungsikan ke kerabatnya, dan sampe-sampe karena bunyi bising yang ditimb

Suara Hati Wakil Rakyat Belum Diperhatikan Pemerintah

Gambar
Djonry Pongoh, anggota DPRD Minsel Jembatan Tompasobaru Belum Ditindaklanjuti TOMPASOBARU, beritaminsel--Hati rakyat mana yang tidak akan berteriak kepada pemerintah kalau usulan diatas belum ada perhatian pemerintah. Seperti halnya diatas, jembatan Tompasobaru yang juga menghubungkan antara Kecamatan Ranoyapo sampai Modoinding. Dimana, usulan rakyat sudah berulang-ulang kalinya. Sayangnya, pemerintah belum ada perhatian secara serius. Bukan hanya itu, jembatan tersebut pun sudah ada yang menjadi korban karena banjir ataupun lainnya. Harusnya, pemerintah sikapi segera memperbaikinya. ''Ya, usulan diatas sudah beberapa lama kepada pemerintah kabupaten (Pemkab Minsel). Namun demikian, hal diatas belum ada tanggapan resmi. Seharusnya, pemkab segera menanggulangi dengan menyediakan dana untuk perbaikan jembatan tersebut. Namun, kapan pula hal diatas akan terealisasi. Sebagai warga jelas belum tahu persis. Olehnya, kami minta kejelasan  dari pemerintah soal hal diatas,'

Paruntu: Semua SKPD Harus Koordinasi, Jangan Putuskan tanpa Bupati

Gambar
Bupati Tetty Paruntu dan Wakil Sonny F Tandayu saat memimpin rapat AMURANG, beritaminsel--Bupati Tetty Paruntu menegaskan, bahwa semua SKPD termasuk kepala-kepala yang ada harus saling berkoordinasi dengan Wakil Bupati. Termasuk diantaranya dengan bupati. Sebab, bupati yang harus bertanggungjawab semua keputusan. Dalam rapat evaluasi pejabat eselon II, III dilingkup Pemkab Minsel Selasa (22/3) dilantai IV Kantor Bupati benar-benar diikuti semua pejabat tanpa terkecuali. ''Saya tegaskan, apabila ada kepala SKPD yang langsung memutuskan beberapa hal tanpa ada koordinasi dengannya. Maka, semua akan berhadapan dengannya. Ingat, yang memberi keputusan adalah saya sebagai bupati. Walau diakuinya, saya sering tepat waktu berada disini. Karena, kehadirannya juga tidak pernah disampaikan jamnya. Kadang pagi, siang ataupun sore. Maka dari itu, semua SKPD harus melakukan koordinasi dengannya,'' sebut Bupati Tetty Paruntu dihadapan pejabat dalam rangka rapat evaluasi tersebu

Pejuang Minsel Tunggu Belas Kasihan Bupati CEP

Gambar
Sejumlah pejuang Minsel yang masih tetap menunggu belas kasihan Bupati Tetty Paruntu AMURANG, beritaminsel--Kabupaten Minahasa Selatan sudah menginjak di Hari Jadi ke-8 tahun 2011 ini. Namun, sepertinya para eks pejuang Minsel hingga kini belum merasa baik adanya. Pasalnya, hingga kini belum ada tanda-tanda akankah dilihat oleh Pemkab Minsel. Memang, sewaktu masih dipimpin Drs RM Luntungan dan Ventje Tuela, SSos para eks pejuang sempat dijanjikan akan ada perhatian. Namun, seiring RML-VT habis masa tugasnya. Janji hanya tinggal janji saja. Akankan, Bupati Minsel Tetty Paruntu bisa melihat keinginan para eks pejuang Minsel ini. Seperti dikatakan Roy Paat dan Ade Sariowan, keduanya eks pejuang Minsel kepada Berita Minsel Selasa (22/3) kemarin. ''Kalau eks pejuang Minsel memang bukan hanya kami berdua. Ada ratusan yang tersebar di seluruh Minsel. Namun, kami berbicara juga bukan untuk kepentingan kami berdua. Melainkan, untuk mengedepankan suara seluruh eks pejuang Minsel

Perlu ada Pedoman Proposal Pilhut Minsel

Gambar
AMURANG, beritaminsel– Ir Philipus Ato Liwu, anggota DPRD Minsel dari Komisi I bidang Pemerintahan dan Kesra, menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Minsel, melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa (BPMPD) Minsel harus pro-aktif melihat tata cara penyusunan anggaran dalam Proposal Pemilihan Hukum Tua (Pilhut) Minsel. “Masi banyak dietemui pihak panitia Pilhut, dalam menyusun anggaran, tidak sesuai dengan peruntukanya alias tidak jelas, seperti halnya proposal ini dari Desa Tanamon Utara didapati banyak pos anggaran yang tidak begitu penting lalu mereka mencantumkan yakni biaya keamanan dan konsultasi,” tukas Liwu. Memang hal diatas sudah diusualkan dalam rapat komisi, namun begitu mengingat masi banyak daerah pemekaran di Minsel masi melakukan piihutr, olehnya itu patut diseriusi. Meski sudah ada Perda nomor 15 tahun 2005 tentang tata cara pencalonan, pemilihan, pelantikan dan pemberhentian hukum tuan, namun tetap saja ada warga atau pihak panitia yang belum tahu denga

Rumah Marentek-Pongayow Ludes Terbakar

Gambar
Damkar Minsel Terpaku AMURANG, beritaminsel – Rumah yang ditingali Keluarga Marentek-Pongayow di lingkungan 7, Kelurahan Ranomea Amurang Timur, ludes dilalap sijago merah, Rabu (27/3) kemarin pada pukul 12.00 wita. Kejadianya tanpa diketahui si pemilik rumah, karena sedang menjalankan aktifitas, bapak Sem Marentek sebagai petani sedang berada di kebun dan ibu Dortje Pongayow sebagai Guru TK GMIM Ranomea sementara menjalankan tugasnya mengajar. Aadapun anak mereka, Denny Marentek sedang tidak berada di rumah, begitupula orang tua dari Dortje yakni oma Maia Lapod juga tidak berada dalam rumah. Lurah Ranomea Sem Kontu mengatakan, awal mula kejadian diduga karena korslet arus pendek listrik. Ada beberapa anak sekolah SD Inpres Ranomea yang melihat aap tebal dan api mulai menjalar di ataprumah, sehingga anak-anak tersebut langsung berteriak kebakaran, dan disitulah warga mulai datang dan langsung memadamkan api. Sementara Dortje Pongajouw saat tiba dari sekolah tempat mengajar terlih

Prihatin, Keuangan Minsel Belum Stabil

Gambar
 Robert Lonteng, Ketua LSM  Generasi Profesional Mandiri AMURANG, beritaminsel--Kamis (24/3) hari ini, adalah merupakan 100 hari kepemimpinan Bupati Christiany E Paruntu dan Wakil Bupati Drs Sonny F Tandayu atau disingkat dengan jaorgonnya PANTAS. Namun demikian, sejumlah LSM di Minsel langsung angkat suara dengan keberadaan yang terjadi di Minsel pascah 100 hari kedua top eksekutif. Semisal,  belum stabilnya keuangan hingga memasuki triwulan kedua. Ketua LSM Generasi Profesional Mandiri Minsel Robert Lonteng ketika menghubungi Berita Minsel Kamis (24/3) kemarin menjelaskan, rasa prihatinnya keberadaan pemerintah dibawah komando CEP-SFT saat ini. ''Pasalnya, keuangan daerah justru semakin morat-marit. Melihat hal diatas, perkembangan pemerintahan Minsel saya sebut jalan ditempat,'' kata Lonteng. Kenapa saya katakan demikian, karena pula soal keuangan daerah belum berjalan baik. Administrasi keuangan belum jelas. Sehingga SKPD-SKPD datang mengelu bahkan termasuk