Warga Lopana ‘Serbu’ PLTD Minta Proyek Dihentikan
Lolowang : Menimbulkan Kebisingan, dan ganggu Peribadatan
AMURANG, beritaminsel – Warga yang tinggal di Desa Lopana Satu, Kecamatan Amurang Timur, mengeluhkan bahakan secara tegas menyatakan proyek penambahan mesin Diesel Silent sebanyak 22 unit dalam Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Lopana, agar segera dihentikan.
“Mesin-mesin tersebut menimbulkan kebisingan sehingga mengganggu ketentraman kami warga, apalagi saat peribadatan sangat membuat kami tidak betah karena salah kaprah dengan tutur kata kami, tertutup suara bising PLTD itu,” ujar Alfrets Lolowang, Ketua BPD Desa Lopana satu, kepada Berita Minsel, Kamis (24/3) kemarin..
Lolowang, yang didampingi Hukum Tua (Kumtua) Lopana satu Fredy Tambayong saat melakukan demo damai dikantor PLTD Lopana, dengan jajaran PLTD membicarakan terkait keluhan tersebut. Bukan hanya itu, karena sering menimbulkan kebisingan, ada warga yang terkena penyakit jantung diungsikan ke kerabatnya, dan sampe-sampe karena bunyi bising yang ditimbulkan PLTD maka, “pada suatu saat saya berkomunikasi dengan teman guru, tensi suara saya cukup tinggi dan kerap kali ditegur rekan saya bahwa nada suara saya terlalu kuat. Ini akibat suara bising PLTD sehingga kami jadi terbiasa berbicara dengan suara tinggi,” kelas Guru Olah raga SMP 1 Amurang ini.
Warga juga menilai, pihak PLTD melakukan pembohongan,karena menurut perjanjian akan melakukan sosialisasi sebanya empat kali, namun baru sekali sosialisasi mereka langsung mengerjakan proyek tersebut, tanpa sepengetahuan kami warga setempat, “Ini-kan pembohongan namanya,” ujarnya sambil menambahkan sesuai penelitian beberapa waktu lalu dari tim Amdal dari Unsrat bahwa tingkat kebisingan atau Disibel, bahwa PLTD telah melewati batasan normal yakni 5,5, dan sekarang 7,8. Apalagi akan ditambahkan 22 unit mesin diesel silent, maka dapat dibayangkan kebisingan yang ditimbulkan, tambahnya. (andries)
sumber dari beritaminsel
Komentar
Posting Komentar