Konspirasi Kerusuhan Mesir - Obama Khianati Mubarak, Israel Kaget

unjuk rasa.jpg
Pengunjuk rasa anti Mubarak di New York, AS.

Yerusalem, KM - Efek krisis politik di Mesir bisa saja mempengaruhi
negara-negara yang berdekatan dengan mereka. Salah satunya adalah
Israel yang kemungkinan kehilangan sekutu terdekatnya. Disaat yang
sama Israel juga terkejut atas pengkhianatan Presiden Amerika Serikat
(AS) Barack Obama terhadap Presiden Mesir Husni Mubarak.
Banyak pengamat terkejut dengan sikap AS besar sekutu Eropa lainnya,
yang sepertinya siap membuang hubungan dengan Mesir. Pemerintahan
Husni Mubarak sendiri dianggap sebagai sekutu terdekat negara barat
selama 30 tahun.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya telah
memerintahkan kepada jajaran menterinya untuk tidak mengeluarkan
komentar mengenai kondisi yang terjadi di Kairo saat ini. Ini
dilakukan untuk menghindari memanasnya suasana yang sudah kacau di
Mesir.
Namun Presiden Shimon Peres sempat mengeluarkan pernyataan atas Mesir.
"Kami (Israel) masih dan terus menghormati Presiden Mubarak," ungkap
Peres seperti dikutip Reuters, Selasa (1/2).
"Memang yang dilakukannya tidak sepenuhnya benar. Namun satu hal
penting yang ia terus lakukan adalah membantu terjadinya perdamaian di
Timur Tengah," lanjut Shimon Peres.
Tak kurang cibiran terhadap sikap pengkhianatan AS terhadap Mesir
terus diutarakan oleh beberapa pihak di Israel. Sebagian besar dari
mereka menyebut Presiden AS Barack Obama dan Menteri Luar Negeri
Hillary Clinton, telah menyerang Presiden Mubarak dari belakang.
Obama dan Clinton bahkan dituduh melakukan diplomasi naif, sekaligus
ingin menang sendiri terhadap kondisi yang terjadi di Mesir.(okz)
sumber dari cybersulut

Komentar

Postingan populer dari blog ini

sejarah tentang Lipan dan Konimpis

MAHASISWA STIEPAR MANADO TAKLUKKAN SOPUTAN

Tari Dodol Siap Buka Festival Teluk Amurang