Wacana Bangun Bandara di Tatapaan-Tawaang, Pemkab Nyatakan Siap
Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian
AMURANG, beritaminsel--Wacana untuk bangun bandara di Desa Raprap Kecamatan Tatapaan yang juga merupakan inisiatif Gubernur Sulut Dr SH Sarundajang kini telah selesai dilakukan survey. Bukan hanya itu lagi, tim survey Pemkab Minsel juga melakukan peninjauan di desa Molinow dan Tawaang Kecamatan Tenga sebagai alternatif dibangunnya bandara internasional. Sebab, rencana perluasan Bandara Internasional Samratulangi Manado saat ini tidak bisa lagi. Kecuali itu, dipinda pembangunannya. Maka, Gubernur SH Sarundajang memilih bangun di Minsel.
Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Setdakab Minsel Drs John F Sendow kepada beritaminsel di ruangan keasistenan I Jumat (11/2) kemarin menjelaskan, bahwa pada prinsipnya tim bentukan bupati Tetty Paruntu telah selesai melakukan survei. ''Bahkan, surveynya bukan hany di desa Raprap-Tatapaan. Tetapi pula di Desa Molinow dan Tawaang dilakukannya. Bahkan, hasilnya telah diantar bupati Tetty Paruntu ke Pemprov Sulut langsung kepada gubernur SHS. Hanya saja, menurut Sendow yang juga mantan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Minsel ini menyebut soal itu pihaknya hanya menunggu hasil akhirnya,'' katanya.
Lanjut Sendow, ibu bupati Tetty Paruntu kan sudah menyampaikan keinginan diatas. ''Karena telah sampai laporannya ke Pemprov, maka pihaknya kini menunggu saja hasilnya. Sebab, data diatas akan diantar ke Pemerintah Pusat melalui Gubernur Sulut.Yang pasti, soal lokasi Minsel siap dan siap terus,'' tegas mantan Camat Tomohon (sebelum pemekaran) ini.
Ditambahkannya, untuk Bandara Internasional Samratulangi Manado, kini tak bisa diperpanjang landasannya lagi. Karena ada beberapa pertimbangan. Maka rencana pemprov Sulut memindahkan bandara di Minsel. ''Itu alternatif di Minsel. Kita doakan, supaya wacana diatas akan membuahkan hasil yang gemilang,'' ucap tokoh agama GPdI Sonder-Minahasa ini. (andries)
Soal Peristiwa Berdarah Temanggung, Kita Jangan Terprovokasi
SONDER, beritaminsel--Peristiwa berdarah dan pembakaran sejumlah gereja oleh oknum-oknum yang tak bertanggungjawab di Temanggung-Jawa Tengah diminta pemerintah SBY untuk bicara tegas. Sebab, selama kejadian yang menyudutkan umat non muslim (Kristen,red) belum ada keseriusan ditangani pemerintah SBY. Namun, khusus hal diatas. Kami warga Minsel dan Sulut pada umumnya untuk tidak terprovokasi dengan kasus diatas.
''Memang, ada beberapa warga non muslim (Kristen, red) yang jadi korban berdarah oknum-oknum tak bertanggungjawab. Bahkan, ada yang meninggal dunia. Kita disini, jangan terpancing dengan kasus berdarah. Mari kita serahkan kepada pihak berwajib.Kita kan negara hukum, dan hukumlah yang akan menindak dengan tegas,'' beber tokoh agama GPdI Sonder-Minahasa ini ketika menghubungi wartawan beritaminsel kemarin.
Kita (di Sulut, red) selama ini sangat rukun. Kerukunan umat beragama di daerah ini sangat bagus. Terjaga dengan baik kerukunannya. Lebih khusus di Kabupaten Minahasa Selatan. Persaudaraan yang tercipta sangat baik. ''Tentu kita sangat tidak setujuh atas perbuatan dari oknum-oknumyang mengatasnamakan lembaga keagamaan dan melakukan tindakan kekerasan pengrusakan rumah ibadah. Jadi, kita serahkan saja kepihak kepolisian untuk menangai masalah ini,'' tambah mantan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Minsel ini.
Olehnya, sambil kita berdoa. Semoga para pelaku sadar dan bertobat dengan perbuatan mereka. ''Kita harus jaga persatuan dan kesatuan yang sudah terbangun ini. Minsel dan Sulut kan aman-aman, tak ada persoalan yang mudah terjadi. Sekali lagi, mari kita doakan kasus ini supaya diselesaikan penanganannya dengan baik lagi,'' tukas Asisten II Bidang Pembangunan dan Peeekonomian Setdakab Minsel ini. (andries)
sumber dari beritaminsel
Komentar
Posting Komentar