Waspada Women Trafficking: Sulut Pintu Utama
Bupati Christiany E Paruntu usai membuka seminar Waspada Women Trafficking di Minsel
AMURANG, beritaminsel.com--Trafficking sudah terkenal sebelum Kabupaten Minsel hadir. Bahkan, korban trafficking sudah dikenal luas terbanyak asal dari Minsel. Bahkan, korban (perempuan, red) Minsel diiming-imingi dengan pekerjaan dengan gaji besar. Pada kenyataannya, mereka dikirim ke Jakarta, Papua, Kalimantan, Batam dan kota-kota besar lainnya. Olehnya, melalui LSM Swara Parangpuan bekerjasama dengan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Pemkab Minsel melaksanakan seminrar tentang Trafficking di Minsel. Bahkan, seminar tersebut sebagai pilot projek di kabupaten/kota se-Sulut.
Menariknya, nara sumber didatangkan dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan RI di Jakarta. Serta anggota DPR RI asal Minsel Paula Singal, SH dan Direktur LSM Swara Parangpuan-Sulut Vivi George. Bupati Minsel Christiany E Paruntu dan Wakil Bupati Drs Sonny F Tandayu juga ikut memberi masukan-masukan tentang dampak dari trafficking yang kian ramai dibicarakan kalayak orang banyak.
Menurut Bupati Tetty Paruntu, trafficking di Sulut sudah dikenal luas. Namun demikian, Minsel merupakan pemasok terbanyak. Olehnya, saya minta semua orang tua dapat menjaga anak-anak kita. Lebih khusus perempuan yang ingin bekerja diluar Minsel. Ternyata kote mo karja di cafe atau pub-pub yang ada dikota besar di Jakarta dan lain-lainnya. ''Saya tekankan supaya semua orang tua dapat menjaga tingka laku anak-anak kita,'' ujar Bupati Tetty Paruntu dalam sambutan dihadapan ratusan peserta dari PNS, siswa SMA, SMP dan masyarakat umum Minsel.
Kabag Humas dan Protokol Setdakab Minsel Lucky Tampi, SH kepada beritaminsel.com menjelaskan, seminar trafficking dilaksanakan atas kerjasama Pemkab Minsel dengan LSM Swara Parangpuan Sulut dan Forum Kawanua Minsel di Jakarta dan sebagai pemrakarsa anggota DPR RI Paula Singal, SH. ''Sedangkan keynote dari Mentri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Linda Amalia Sari Gumelar). Sementara yang menjadi nara sumber di seminar diatas adalah Asisten Deputi Bidang Perlindungan Korban Perdagangan Orang Dra Luly Altruswati, MSi,'' kata Tampi.
Bupati Tetty Paruntu dalam sambutannya, Laporan PBB tahun 2009, kasus trafficking dan eksploitasi seksual perempuan 70 persen. Tenaga kerja 18 persen dan dari bentuk perdagangan orang tersebut 20 persen. ''Korban anak-anak 18 tahun kebawah. Perdagangan itu sendiri merupakan bentuk modern dari perbudakan manusia sekaligus bentuk terburuk terhadap pelanggaran harkat dan martabat manusia. Oleh karena itu, harus diberantas bersama-sama,'' tegas Tetty Paruntu.
Hadir diantaranya, Wakil Bupati Drs Sonny F Tandayu, anggota DPR RI Paula Singal, SH, Kapolres Minsel AKBP FX Surya Kumara, SH, Drs Berny Tamara (mantan anggota DPR RI) Ketua TP PKK Minsel Ivonne Tandayu-Rarang, SE, pejabat eselon II dan III dilingkup Pemkab Minsel, para camat, siswa dan PNS yang ada di Pemkab Minsel. (andries)
sumber dari beritaminsel
Komentar
Posting Komentar