Malaria, Kuman Resistensi Mematikan dan Belum Miliki Obat

CIMG5126.JPG
Kepala Dinas Kesehatan Minsel dr Tommy Kawengian

AMURANG, beritaminsel--Penyakit Malaria di Kabupaten Minahasa Selatan sudah sejak lama ada. Bahkan, saat ini terdapat dua desa yang menjadi desa endemik terhadap penyakit resistensi. Bukan hanya itu saja, Malaria dikategorikan belum memiliki obat paten untuk penyembuhan. Hal ini menjadi PR Pemkab Minsel untuk menindaklanjuti penyakit diatas dengan bekerjasama LSM Global Fun Jakarta dalam rangka penangkapan nyamuk di Desa Kilometer Tiga dan Ranoketang Tua Kecamatan Amurang.

Kepala Dinas Kesehatan Minsel dr Tommy Kawengian kepada Berita Minsel Jumat (4/3) kemarin diruang kerjanya mengatakan, bahwa Malaria adalah kuman resistensi yang kebal dengan obat. ''Maka, saya anjurkan agar kita semua jangan pandang eneteng dengan Malaria. Lagipula, Malaria belum miliki obat untuk penyembuhan secara rutin dan total. Endemis Malaria pun kini diberikan kepada Desa Kilometer Tiga dan Ranoketang Tua Kecamatan Amurang,'' ujar Kawengian.

Kawengian juga menjelaskan, setiap penderita gejala demam. Termasuk daerah endemis. Sebaiknya dicurigai menderita Malaria. Disamping itu, penyakit ini harus segera dilaporkan ke puskesmas terdekat. Jangan coba-coba disepelekan. ''Kalau kita tidak memperhatikan hal diatas, apalagi dokter tidak mengetahui (tanpa informasi yang jelas). Olehnya, bila hal diatas diketahui dokter.Maka dokter pun akan focus di desa yang endemik terhadap penyakit Malaria,'' sebut Kawengian sambil berharap kita warga Minsel selalu mencari petugas kesehatan atau langsung ke puskesmas terdekat untuk pertolongan pertama bila diketahui terserang demam tinggi. (andries)




Pemerataan Ketenagaan Puskesmas se-Minsel

AMURANG, beritaminsel--Kepala Dinas Kesehatan Minsel dr Tommy Kawengian menekankan. Dalam rangka pelayanan prima terhadap masyarakat Minsel, maka instansi yang dipimpinnya akan melakukan pemerataan para tenaga kesehatan di masing-masing Puskesmas di Minsel. Semua puskesmas yang ada akan dirombak strukturnya. Bahkan, hal diatas telah dilakukan seiring dengan visi dan misi Bupati Tetty Paruntu dan Wakil Bupati Drs Sonny F Tandayu.

''Ya, pemerataan ketenagaan di masing-masing Puskesmas se-Minsel mulai dilakukan. Yang namanya pegawai, baik itu dokter, bidan, perawat sampai staf biasa akan dilakukan pemerataan. Ini juga mendapat respon Bupati Minsel Christiany E Paruntu (CEP),'' ujar Kawengian.

Lanjut kata Kawengian, pemerataan pegawai dilingkungan Puskesmas se-Minsel dengan maksud untuk menunjang kualitas pelayanan di masing-masing puskesmas. Sekaligus percepatan pembangunan dibidang kesehatan se-Minsel. Serta sesuai visi dan misi bupati dan wakil bupati.

Ditambahkannya, program diatas sementara dilakukan. Termasuk mendapat respon semua jajaran kesehatan di Minsel. ''Maksudnya, tidak menunggu jadwal yang ada. Pelayanan puskesmas akan lebih baik lagi manakala dilakukan pemerataan ketenagaan puskesmas demi peningkatan pelayanan tersebut. Ini merupakan pemberdayaan puskesmas untuk menjawab visi dan misi bupati dan wakil bupati demi kualitas pelayanan prima melalui masyarakat,'' pungkasnya. (andries)
sumber dari beritaminsel


Komentar

Postingan populer dari blog ini

sejarah tentang Lipan dan Konimpis

MAHASISWA STIEPAR MANADO TAKLUKKAN SOPUTAN

Tari Dodol Siap Buka Festival Teluk Amurang