PT MSM Lakukan Pengeboman, Rumah Warga Pinasungkulan Retak-retak
Bitung, - Beroperasinya tambang emas PT Meares Soputan Meaning (MSM) diantara kabupaten Minahasa Utara (Minut) dan wilayah Kota Bitung menimbulkan permasalahan bagi masyarakat Pinasungkulan. Kalau selama ini dikeluhkan mengenai Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL) dari PT MSM yang ditampung lewat DAM, maka kali ini warga Pinasungkulan dibuat resah oleh aktifitas tambang emas dari negara Australia itu. Sebab, PT MSM sering menggunakan cara pengeboman atau blasting yang berdampak terhadap pemukiman penduduk. Demikian dikatakan Wakil Ketua DPRD Bitung, Maurits Mantiri.
"Hasil reses saya di Pinasungkulan, warga mengeluhkan aktifitas PT MSM yang menggunakan cara pengeboman itu," kata Mantiri tak lain Ketua DPC PDIP Kota Bitung ini.
Menurut Mantiri, ada rumah warga yang tak tahan getaran akhirnya retak-retak. Selain itu pengeboman oleh PT MSM mengganggu ketenangan warga.
"Warga meminta agar kami di DPRD dapat meneruskan permasalahan ini kepada pihak eksekutif atau Pemkot Bitung untuk segera ditindak lanjuti. Karena jika pengeboman terus dilakukan bisa fatal bagi rumah warga yang memang tidak tahan getaran," jelas Mantiri.
Sementara itu beberapa warga lainnya mengungkapkan bahwa mereka sudah pernah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian Polda Sulut beberapa Minggu lalu, tetapi hasilnya sangat berbeda. Padahal bukan saja rumah warga yang retak melainkan ada sekolah dan puskesmas yang berada di daerah tersebut.
Pihak PT MSM dikonfirmasi melalui Senior Publik Relation, Hery Rumondor menyatakan bahwa sebelumnya permasalahan ini sudah diselidiki oleh pihak Polda Sulut. Hasilnya, retak pada Puskesmas dan sekolah yang dilaporkan tidak terbukti karena aktifitas pengeboman oleh PT MSM. "Retaknya itu sebelum aktifitas pengeboman. Dan jarak aman untuk pengeboman yakni 500 meter. Sedangkan jarak sekolah, puskesmas berada 1 Km, juga bagi pemukiman penduduk yang jaraknya 3 Km. Sehingga apa yang dikeluhakn warga itu tidak benar, kalau retaknya rumah mereka karena proses pengeboman oleh perusahaan kami," kata Inyo, sapaan akrab Rumondor sembari menyatakan persoalan itu sudah dilidik oleh Polda dan tidak terbukti.(deandra)
sumber dari cybersulutnews
Komentar
Posting Komentar