Postingan

Cuaca Ekstrim di Amurang, Nelayan Takut Kelaut

Gambar
Cuaca Ekstrim di Amurang AMURANG, beritaminsel--Cuaca ekstrim masih melanda Kota Amurang. Bahkan, sudah beberapa pekan cuaca diatas menyelimuti Ibukota Minsel ini. Termasuk pula, kabupaten Minsel sendiri masih dilanda curah hujan yang tinggi. Akibatnya, banyak nelayan di Amurang, Tumpaan, Kapitu dan Tatapaan takut ke laut untuk mencari ikan. Dari amatan Berita Minsel Jumat (25/3) pantai Teluk Amurang sampai Tumpaan dan Tatapaan ombak begitu keras. Sampai-sampai banyak perahu, pajeko dan lain sebagai alat transportasi para nelayan hanya dibiarkan dilaut (paka-paka ombak, red). Para nelayan takut ke laut, dengan pertimbangan cuaca belum merata. Namun pula, ada yang takut. Tapi ada pula nelayan yang nekat. Mereka tahu kalau hanya ombak seperti diatas masih bisa ke laut. Yang pasti, para nelayan masih bisa melakukan sesuatu kalau terjadi apa-apa dilaut. ''Kita takut ke laut. Sebab, ombaknya besar. Maka dari itu, pajeko dan perahu pun enggan menuju ke laut untuk dapatkan

Dana Tersebar Rp 27 M Dimana?

Gambar
Djonry Pongoh, anggota Komisi II DPRD Minsel AMURANG, beritaminsel--Wakil Ketua Komisi II Bidang Pembangunan dan Keuangan DPRD Minsel Djonry Pongoh mempertanyakan dana tersebar Rp 27 miliar. Pasalnya, dana yang dibantu pemerintah pusat hingga kini belum diketahui rimbanya. Bahkan, pihaknya pun tidak tahu menahu siapa yang mengolanya. ''Saya bertanya, siapa yang bertanggungjawab soal dana tersebar Rp 27 miliar tersebut. Saya memang dengar ada di Dinas PU Minsel. Tetapi, saya pun bersama rekan-rekan Komisi II belum mengetahui secara persis. Artinya, supaya berjalan dengan baik, pihaknya juga harus tahu sejauh mana dana itu akan dilakukan,'' kata Pongoh. Lanjut Pongoh, kalaupun Dinas PU Minsel yang bertanggungjkawab, maka SKPD ini juga sudah harus melakukan tender. Termasuk mana-mana (proyek) yang akan dilakukan. ''Supaya tidak timbul kecurigaan, maka usulnya harus transparan.. Pihak Dinas PU Minsel harus transparan soal dana bantuan pemerintah pusat terse

Panitia Pilhut Tanamon Utara dan BPD ke DPRD Minsel

Gambar
Panitia Pilhut Tanamon Utara bersama Anggota BPD membawa aspirasi ke DPRD Minsel. Dan Ir Phipipus A Liwu menerima aspirasi mereka. (foto, andries) TEEP, beritaminsel--Desa Tanamon Utara Kecamatan Sinonsayang dalam dekat ini akan melakasanakan Pemilihan Hukum Tua (Pilhut). Panitiapun sudah terbentuk sejak Januari 2011. Sayangnya, sepertinya panitia tak bisa berbuat banyak. Karena satu pertimbangan tidak memiliki dana. Lagipula, dana yang diusulkan sekira Rp 20 jutaan. Tetapi, akan ambil dimana uangnya. Setahu mereka, di ADD dan bantuan Pemkan Minsel ada. Namun sayangnya, baik ADD ataupun bantuan lainnya tidak jelas dari Pemkab apakah akan dicairkan. Maka dari itu, kami datang membawa aspirasi ke DPRD Minsel. Dan anggota DPRD Minsel Ir Philipus A Liwu menyambutnya. Anggota BPD Tanamon Utara Ahmad Dunggio didampingi Sekretaris Pilhut Suwardi Sugeha kepada Berita Minsel Jumat (25/3) kemarin menyebut. ''Bahwa, sekitar bulan Juli desa Tanamon Utara (desa pemekaran) akan melaks

Tampi Akhirnya Lengser, 30 Pejabat Eselon III, IV Dilantik Kairupan

Gambar
Proses Pengambilan Sumpah/Janji & Pelantikan Pejabat Struktural dilingkup Pemkab Minsel Jumat (25/3) oleh Sekda Drs MC Kairupan, MSi melalui Bupati Tetty Paruntu (foto andries) AMURANG, beritaminsel--Jumat (25/3) kemarin, diam-diam Sekda Drs MC Kairupan, MSi melakukan pengambilan sumpah/janji & pelantikan pejabat struktural di lingkungan Pemkab Minsel. Bahkan, pelantikan tersebut baru saja diketahui para pejabat. Manariknya, acara yang berlangsung di lantai IV tetap berjalan sesuai rencana. Dan terbukti, posisi Lucky Tampi, SH yang sebelumnya menjabat Kabag Humas dan Protokol Setdakab Minsel diganti. Tampi sendiri diganti Alfons Sumenge, SSTP dengan jabatan Plh. Begitupula Seto Sam Slat, ST dilantik sebagai Kabag Adm SDA menggantikan Drs Novy Pusung. Pusung sendiri dilantik menjadi Sekretaris Bappeda Minsel dan menggantikan Dra M Prang. Sementara itu, dalam pengambilan sumpah/janji tersebut, Bupati Tetty Paruntu juga mengeluarkan perintah untuk menonaktifkan dr Tomm

Apa Yang Dibuat di 100 Hari Kepemimpinan PANTAS ?

Gambar
Ir Terry M Frans, MSi AMURANG, beritaminsel--Setelah dilantik Gubernur Sulut Dr SH Sarundajang kepada Christiany Eugenia Paruntu (CEP) sebagai Bupati dan Drs Sonny Frans Tandayu sebagai Wakil Bupati tanggal 14 Desember 2010. Maka, memasuki 100 hari kepemimpinan jargon PANTAS (Paruntu-Tandayu) ini langsung disikapi kalangan warga Minsel. Termasuk, mantan Ketua Panwaslukada Minsel Ir Terry M Frans, MSi. ''Ya, memasuki 100 hari kepemimpinan Bupati Tetty Paruntu dan Wakil Bupati Drs Sonny F Tandayu. Apa saja yang mereka lakukan, format apa yang mereka jalankan. Menurutnya, dari amatan yang ada sekarang bahwa semuanya jalan ditempat. Ingat, Rabu (23/3) besok adalah 100 hari kepemimpinan CEP-SFT di Minsel. Namun, sepertinya semuanya berjalan ditempat,'' kata Terry ketika berbincang-bincang dengan wartawan website Berita Minsel Selasa (22/3) kemarin di Kantor Bupati. Kata Terry, jujur saja saya ingin bertemu dengan Bupati Tetty Paruntu, dalam rencana pertemuan diatas

Kadis Perkebunan Terancam di PTUN-kan 14 Perusahaan

Gambar
Kepala Dinas Perkebunan Minsel, Imanuel Tapang, SP AMURANG, beritaminsel--Sebanyak 14 perusahaan di Minsel telah siap melayangkan gugatan terhadap Kepala Dinas Perkebunan Minsel Imanuel Tapang, SP. Pasalnya, ke-14 perusahaan (kontraktor, red) yang sementara melakukan pekerjaan di instansi ini langsung diberhentikan. Akibatnya berimbas pada rencana gugatan. Bukan hanya itu saja, ke-14 perusahaan telah mempersiapkan 4 pengacara dari Manado. Dari keterangan yang diperoleh wartawan media online Berita Minsel Jumat (25/3) kemarin, bahwa tanggal 12 Januari 2011, waktu itu Kepala Dinas Perkebunan Minsel Ir Izaac Habibuw menerbitkan SPK (Surat Perintah Kerja) kepada 14 Perusahaan. Dimana, ke-14 perusahaan ditunjuk untuk mengerjakan pekerjaan melalui PL dengan anggaran Rp 2 miliar. Namun demikian, DIPA dan DPA justru belum keluar. ''Merasa kalau kami (14 perusahaan, red) telah dirugikan oleh Kadis Perkebunan Imanuel Tapang, SP. Padahal, kami sudah dan sementara melaksanakan pek

Mononimbar : Minta Aparat Tutup PETI

Gambar
AMURANG, beritaminsel – Sianida atau mercuri dari Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di desa Tokin, Kecamatan Motoling Timur dapat dikatakan pembunuh misterius tanpa ujung, yang terus meyebar ancaman  khususnya di Amurang raya. untuk itulah saya sebut Peti lebih jahat dari Tsunami. Demikian dikatakan Wiliam ‘Baba’ Mononimbar, Ketua LSM BM Tenar (Baisan Muda Teguh Bersinar) Minsel “Kami memintakan pihak Pemkab Minsel dan Kepolisian agar menertibkan Peti di Tokin yang sering meresahkan kami warga Amurang,” tukasnya Baba, didampingi Berty Setlight Bayangkan ribuan masyarakat Amurang raya dan sekitarnya bergantung pada air bersih yang nota bene berasal dari sungai ranoyapo, terancam tercemar racun mercuri akibat aktifitas Peti itu. Kalau tsunami ada peringatan terlebih dahulu dan atau dapat mengungsi ditempat yang lebih tinggi, ungkapnya Apabilah aparat belum juga dapat menertibkan aktifitas Peti, maka kami tak segan-segan bertindak dengan cara kami sendiri dan tentunya lokasi ta